mata pisau sosmed
7:26 PM
sosial media
Hari-kehari kehidupan saya semakin lekat dengan sosial media di internet. Bagi saya mungkin sosial media itu hanya untuk bersenang-senang saja, atau apalah ungkapan lainnya. Namun tak menampik juga ada banyak manfaatnya, seperti facebook yang mempertemukan jaringan teman lama saya, ada juga sebagai sarana berdagang. Bagi saya mendapatkan teman baru itu adalah bonus, (tak perlu terlalu dikejar).
Dalam bersosialisasi di dunia maya terutama dengan sosial media, saya rasa ada aturan yang tak tertulis yang harus dipahami. Sama halnya dengan dunia nyata, kita sebagai individu membawa citra diri kita sendiri dan harus bisa menjaganya. Ini harusnya dipahami oleh banyak pengguna internet, berlaku sopan sama seperti ketika berhadapan dengan orang secara langsung.
Menjada image diri dalam pergaulan sosial media itu tidak ada salahnya, toh kita juga akan banyak mendapatkan manfaatnya dari pada memetik akibat buruknya.
Tidak saya pungkiri juga, saya sering berlaku seakan sosial media itu adalah buku harian online saya. Salah satu artikel dari mbak dos, pikir sebelum publish memberi sedikit pencerahan kepada saya, bahwa setiap apa yang kita postingkan atau update itu harus bisa dipertanggung jawabkan. Bahwasanya tidak semua orang itu suka juga membaca keluhan kita, bahwa tidak semua orang itu nyaman membaca tulisan kita, dan bahwa terkadang hal yang kita share itu bisa jadi boomerang bagi diri sendiri.
Berikanlah satu contoh dari orang disekitar saya, saya tidak terlalu kenal secara personal dengan dia, saya juga tidak bisa mengira-ngira bagaimanakah sifat dia atau keseharian dia. (Karena saya tidak menampik juga tidak semua yang ditulis orang, itu sejujur-jujurnya dia)
Tingkahnya hanya melakukan update status via facebook, yang special di statusnya adalah satu paragraf-disingkat-sekaligus dengan bahasa gaul-dalam satu kali update ia bisa membahas hingga 4bahasan, pun akhir-akhir ini sekaligus dengan membanggakan dirinya dan segenap kegiatannya. Lalu ia memposisikan setiap friendlistnya sebagai 'fans' dia.
Apa yang ia petik? saya cukup terkejut ketika muncul satu group yang berjudul fans nya, namun dengan isi menghujatnya habis-habisan. Apa bis aitu saya sebut sebagai pembunuhan karakter?
Ini hanya karena dia update status dengan tipikal yang unik itu (susah dibaca) dan sikap nya (sikap ini bisa terlihat dari tulisannya ketika berinteraksi dengan temannya).
Bukan saya melarang setiap orang untuk berekspresi dalam sosial media, namun ada baiknya kita menjaga image diri kita. Dengan berhati-hati dalam posting atau share apapun di dunia maya.
Hari-kehari kehidupan saya semakin lekat dengan sosial media di internet. Bagi saya mungkin sosial media itu hanya untuk bersenang-senang saja, atau apalah ungkapan lainnya. Namun tak menampik juga ada banyak manfaatnya, seperti facebook yang mempertemukan jaringan teman lama saya, ada juga sebagai sarana berdagang. Bagi saya mendapatkan teman baru itu adalah bonus, (tak perlu terlalu dikejar).
Dalam bersosialisasi di dunia maya terutama dengan sosial media, saya rasa ada aturan yang tak tertulis yang harus dipahami. Sama halnya dengan dunia nyata, kita sebagai individu membawa citra diri kita sendiri dan harus bisa menjaganya. Ini harusnya dipahami oleh banyak pengguna internet, berlaku sopan sama seperti ketika berhadapan dengan orang secara langsung.
Menjada image diri dalam pergaulan sosial media itu tidak ada salahnya, toh kita juga akan banyak mendapatkan manfaatnya dari pada memetik akibat buruknya.
Tidak saya pungkiri juga, saya sering berlaku seakan sosial media itu adalah buku harian online saya. Salah satu artikel dari mbak dos, pikir sebelum publish memberi sedikit pencerahan kepada saya, bahwa setiap apa yang kita postingkan atau update itu harus bisa dipertanggung jawabkan. Bahwasanya tidak semua orang itu suka juga membaca keluhan kita, bahwa tidak semua orang itu nyaman membaca tulisan kita, dan bahwa terkadang hal yang kita share itu bisa jadi boomerang bagi diri sendiri.
Berikanlah satu contoh dari orang disekitar saya, saya tidak terlalu kenal secara personal dengan dia, saya juga tidak bisa mengira-ngira bagaimanakah sifat dia atau keseharian dia. (Karena saya tidak menampik juga tidak semua yang ditulis orang, itu sejujur-jujurnya dia)
Tingkahnya hanya melakukan update status via facebook, yang special di statusnya adalah satu paragraf-disingkat-sekaligus dengan bahasa gaul-dalam satu kali update ia bisa membahas hingga 4bahasan, pun akhir-akhir ini sekaligus dengan membanggakan dirinya dan segenap kegiatannya. Lalu ia memposisikan setiap friendlistnya sebagai 'fans' dia.
Apa yang ia petik? saya cukup terkejut ketika muncul satu group yang berjudul fans nya, namun dengan isi menghujatnya habis-habisan. Apa bis aitu saya sebut sebagai pembunuhan karakter?
Ini hanya karena dia update status dengan tipikal yang unik itu (susah dibaca) dan sikap nya (sikap ini bisa terlihat dari tulisannya ketika berinteraksi dengan temannya).
Bukan saya melarang setiap orang untuk berekspresi dalam sosial media, namun ada baiknya kita menjaga image diri kita. Dengan berhati-hati dalam posting atau share apapun di dunia maya.
5 comments
tetap menjaga sikap gitu ya mbak?
ReplyDeletejadi teringat kalimat ini: "mulutmu harimaumu"
kali ini bukan mulutmu harimaumu...
ReplyDeletetapi,,
tulisanmu harimaumu...
dimana pun kita harus tetap menjaga sikap, sekalipun itu di dunia maya yang katanya dunia bebas.
ReplyDelete@iyem: meluruskan:
ReplyDelete"post-mu harimau-mu"
haahahha
*kalao aku sih lebih seneng Singa,
gimana kalo diganti
"post-mu, singa-mu* --> kek di blog: http://nurannisaa7.blogspot.com <-- isinya singa semua.. hahahha
@dafhy iya....harimaumu.... :D
ReplyDelete@iyem bener...tulisan ini juga....mungkin kelak akan jadi harimau saya...
@Tongkonan like your comment!! yeah, dunia maya meski katanya bebas...tapi tetap saja kita punya dunia nyata
@nuranissa hedeh..singa...sama aja buasnya ah
@Dorothy Souhuwat salam kenal