....hate?
1:41 AM
Tiba-tiba saja saya teringat tentang kata-kata mengenai kebencian. Entah disiaran radio mana saya mendengarnya tapi jelas sekali teringat.
Yah, ini mungkin bisa jadi referensi, meski terkesan teoritis banget sih.
Manusia itu hidup kan tidak pernah mulus-mulus saja dengan kehidupan dia kan, ada kala segala sesuatu berbeturan dengan suatu hal, bisa jadi itu berbenturan dengan seseorang (secara pemikiran, keinginan-ego, harapan, sikap). Sebagai wanita pada khususnya dan manusia pada umumnya, tak jarang saat berbenturan itu memicu amarah kita. Seringnya pula kejadian itu di moment yang sangat amat tidak tepat, dimana kemungkinan besar emosi tengah labil oleh suatu pemicu lain.
Akhirnya mucul sikap defence kita yang makin lama makin berubah dari marah-tersingggung-ilFeel menjadi benci.
Nah hubungannya dengan siaran radio adalah ceramah yang saya dengar saat itu, mengenai kebencian atau emosi seseorang.
Begitulah siaran radio itu, yang selalu saya ingat dan saya cam kan. Agak susah memang, tapi meredam emosi kita agar tidak meledak menjadi rasa benci itu akan lebih baik, apalagi untuk orang yang kita kasihi.
:)
Yah, ini mungkin bisa jadi referensi, meski terkesan teoritis banget sih.
Manusia itu hidup kan tidak pernah mulus-mulus saja dengan kehidupan dia kan, ada kala segala sesuatu berbeturan dengan suatu hal, bisa jadi itu berbenturan dengan seseorang (secara pemikiran, keinginan-ego, harapan, sikap). Sebagai wanita pada khususnya dan manusia pada umumnya, tak jarang saat berbenturan itu memicu amarah kita. Seringnya pula kejadian itu di moment yang sangat amat tidak tepat, dimana kemungkinan besar emosi tengah labil oleh suatu pemicu lain.
Akhirnya mucul sikap defence kita yang makin lama makin berubah dari marah-tersingggung-ilFeel menjadi benci.
Nah hubungannya dengan siaran radio adalah ceramah yang saya dengar saat itu, mengenai kebencian atau emosi seseorang.
"Ketika kita sedang merasa emosi dengan seseorang, sikap kita yang marah atau meluapkan emosi atau menangis atau mencaci itu lumrah dan baik (malah) untuk dilakukan, dengan catatan itu sesaat saja. Biasanya setelah marah kita akan merubahnya menjadi benci, disaat kita membenci seseorang ini kita telah memupuk bibit yang tak baik dihati kita. Alih-alih kita terus mengingat kesalah orang itu ada baiknya kita mengingat saat-saat yang telah dilalui dengan orang itu, mengingat yang saat yang menyenangkan, saat tertawa bersama dan bukan mengingat-ingat keburukan orang."
Begitulah siaran radio itu, yang selalu saya ingat dan saya cam kan. Agak susah memang, tapi meredam emosi kita agar tidak meledak menjadi rasa benci itu akan lebih baik, apalagi untuk orang yang kita kasihi.
:)
7 comments
bagus mbak. bener juga ya. kenapa harus membenci karena hal2 sepele atau karena suatu perbedaan. Betapa indah dunia ini tanpa kebencian. :D
ReplyDelete@Nuri Ok namanya juga manusia ya, akan lebih baik kalo bisa mengkontrol emosi meski itu sedikit :D
ReplyDeletekowe nek lagi emosi isih mangan akeh Wis??hahaha..emosi yang berdampak positif nek kuwi..asal ora mangan kursi wae..
ReplyDeleteihui.. setuju sekali.. berpikir positif membuat kita tenang dan senang. jangan sampai hal2 negatif menggerogoti keproduktivitasan Anda.
ReplyDeleteBergaul dengan tukang las, bau besi, bergaul dengan tukang minyak wangi jadi mau harum, bergaul dengan tukang roti, jadi kenyang..
bergaul dengan tukang marah2 jadi ikutan suka marah2
kebencian hanya akan membuat hati kita tidak tenang,
ReplyDeletesalam kenal..
need IT??
http://www.linovtech.com
marah-marah nggak apa-apa, tapi jangan sampai timbul rasa benci, karena itu nggak enak di hati...
ReplyDeleteterimakasih :)
@joell masih dong mas....positif pie? wong gak lemu2 juga
ReplyDelete@ardian eko mari kita berfikir positif...mari..mari... ng...tapi susah i
@aris yups
@Sukadi Brotoadmojo ya terkadang rasa benci itu yang susah dihindari