Televisi itu Kreator Trend Tiap Masa
10:48 PM
Beberapa kali
kepikiran tentang trend tiap masa yang aku alami, saat dirunut ternyata
penyebabnya televisi. Salah satu stasiun televisi maksudku. Tahun 2011-2012
tentu semua orang sangat familiar dengan hiburan berbau Korea Selatan kan? Coba
ditengok, televisi mana yang jadi influence utama bahkan mungkin pionirnya?
Indosiar sih kalo aku pikir-pikir, benar ga? Kalo dipikir televisi ini
benar-benar kuat ya influencenya, yah dia sudah lama memulai taktik ini sih,
sejak jaman dulu awal-awal sih dan berhasil dipertahankan hingga sekarang.
Kpop, akhir-akhir
ini anak-anak hingga remaja mengenalnya sebagai suatu hal yang sangat
nge-trend. Kalo ga mengikutinya artinya ga gaul. Mungkin televisi ini bukan
yang paling awal membawa hiburan dari negeri gingseng ini, namun ialah yang
paling giat menayangkan. Tiap-tiap jam pick time selalu ada tayangan drama
korea, musik korea bahkan reality show yang dibuat keKoreaan.
Sedang tidak ingin
memprotes pengaruh Kpop, wong aku sendiri salah satu penikmatnya. Di sini aku
mau mbahas trendnya sih.
Seingatku, dulu
banget itu musimnya Telenovela. Televisi yang berhasil mengangkat acara dari
Amerika Latin adalah SCTV dengan pemilihan drama yang chick. Ingat telenovela
Amigos, Marimar, itu drama yang ditampilkan di SCTV dulu, sangat sukses jadi
trend pada remaja kala itu. Lalu ada Dulce Maria di RCTI yang membius anak-anak
dan masih banyak lagi. Saat itu Indosiar bisa disebut kalah sih, karena
beberapa dramanya nggak laku dan mulai fokus sama Jepang.
Jdrama, Jpop pun
sempat berjaya setelah Telenovela. Dan usaha Indosiar gak sia-sia, moment yang
sangat tepat dia ketika trend musik pun mengarah ke Jepang. Dulu, televisi satu
ini selalu rajin sekali menghadirkan kartun Jepang tiap minggu pagi-sore bahkan
hari-hari biasa juga. Pasarnya anak-anak bersaing dengan RCTI. Dulu pas jaman
Jepang berjaya, anak-anak ada tuh tontonan yang pas buat usianya. Mulai dari
Doraemon, Ultraman, Weding Peach, Ruroi Kenshin, Shinchan, Chibi Maruko,
Bleach, Pokemon dan lain-lainnya.
Masa kejayaan
hiburan anime Jepang diiringi dengan Drama yang lagi-lagi Indosiar mendominasi.
Ia mulai menilik dengan baik judul-judul yang kira-kira disukai. Long Vacation,
GTO, Hanayori Dango, Hanakimi dan masih banyak lagi. Yah kartun Jepangnya masih
lebih berjaya dari pada drama sih *ngakak*.
Next Jepang mulai
kegiles-giles tayangan asal Indonesia terutama musiknya, jaman sinetron
Indonesia mulai jaya. Tayangan televisi pun didominasi musik dan sinetron mulai mendekati jumawanya dengan
membuat ratusan episode tanpa peduliin alurnya. Masa beralih ke sinetron
episode ratusan yang dalihnya rating tinggi dan banyak penontonnya ...oh atau
penontonnya gak ada opsi lain nonton apaan. Lalu musiknya pun trendnya
melayu-melayu, semua acara didominasi olehnya. Bisa bayangkan jenuhnya?
Tahun 2007 nih drama
Korea di Indosiar mulai bersaing dengan sinetron dan musik Indonesia. Princess
Hour, re runnya Full House, Boys Before Flower mulai menancapkan cakarnya.
Mulailah dari sana bombardir drama Korea banyak diluncurkan hingga sekarang. Moment
Indosiar sangat pas, ketika Hallyu Korea pun mulai menyerang berbagai negara.
Tahun itu wonder girl dan snsd baru dikenal oleh penonton setia drama impor di
televisi itu.
Sekarang dong dong,
tiap hari ada aja dramanya kan. Bahkan tren musiknya berkiblat ke Kpop juga,
mulai dari girl band boy band. Tren Korea Selatan tuh menyentuh semua hal,
apalagi tahun 2011-2012 sosial media juga booming, hah ya sudah jadi deh
beneran Hallyu Korea resmi menjamur di Indonesia.
Sayangnya...sangat
sayang.. Ketika hiruk pikuk drama Korea dan musik-musiknya tayang di televisi
Indonesia (sekarang semua tivi saingan nayangin yang bau Kpop dan Kdrama), tak
ada tayangan untuk anak-anak seperti saat jaman Jepang dan Telenovela merajalela.
Untuk anak-anak televisi satu itu kalah sama MNC yang masih menayangkan upin
ipin, shaum the sheep. Yang dari Korea mana itu tayangan anak-anaknya kok gak
ada, kasian kan kelak mereka gak mengalami suka dengan tayangan anak.
Ngomnyangnya
diakhiri dengan… eish akehe.. Pada ngerti gak yang aku omongin?
wakakakakakakakkkakakakakkakaka
12 comments
karna aku gak kena 'pengaruh' kpop, aku gak terlalu mudeng..^_^
ReplyDeletesoalnya, aku ter'pengaruh' kesukaan anak2.
sekarang, gi pada suka chaplin, komik baru di MNC. padahal, episodenya dah diulang2 terus walo baru tayang masuk bulan k2.
shaun the sheepnya sdh nggak terlalu, walo masih ada. plus, oscar si kadal, pastinya.
jadi, aku masih kena deman mnc tipi.
syukurlah, sdh berhasil mengalihkan putri sulungku yang 8th dari sponge bob..^_^
betul itu televisi mempengaruhi sikap dan tingkah laku banyak orang
ReplyDeletesalam kenal
aneka rupa
karena televisi lebih mudah terjangkau di mana pun :D
ReplyDelete@bunsal untunglah belum kena KPOP.. :))
ReplyDelete@fitrie begitulah mbak adanya
@pipit eh...iya juga sih
Ikut menyimak artikelnya gan :-)
ReplyDeleteSalam,
Outbound
ngertiku lonely..lonely..lonely.. :)))
ReplyDeleteudah mulai males baca mulai dari paragraph dua....,,
ReplyDeleteada kata 'K-Pop' nya....,,;p
@richie : oke gan
ReplyDelete@ctzahra : wakakakaka...kamu kena ya
@elro : wakakakkakka... padahal isinya ndak cuma K-pop, ada J-pop, china-taiwan, telenovela... ya yang booming kali ini K-popnya
kelingan zaman biyen, ana kartun terus heheheh
ReplyDeletebetul banget,..smua dimulai dari tv
ReplyDeletepapercaptain.com
Kangen tv 7 hhuhu.. :'(
ReplyDeleteWahai petinggi televisi indonesia...
Tayngin lg donk anime 80an ..
*doanku malam ini, amin
eaaaaaaaaak
ReplyDeletesemuanya kangen masa-masa ketika kartun masih meraja lela
aku termasuk generasi pecinta komik dan anime!