Mencicipi rasa ini namun tak bisa mendapatkannya.
Hal ini aku ungkapkan ketika aku melihat satu bab dalam hidupku. Bukannya mau hiperbolis sih, tapi aku pernah kok berbincang dengan seseorang yang menanyakan kapan aku mendapatkan pasangan hidup. Entah mengapa aku dengan santai menjawab, tuhan selalu membiarkan aku mencicipi perasaan suka tapi tak membiarkan aku bersentuhan dengan cinta. Lama sudah aku berharap mungkin sesuatu yang kosong bisa terisi. Tapi pada kenyataannya aku hanya bisa mencicipi rasa ini namun tak bisa mendapatkannya.
Tak pernah menyesali sih. Hanya merasa jengah ketika aku harus menutup rasa ini dengan perasaan lainnya. Aku selalu bersikap seolah tak membutuhkannya, awalnya sangat susah namun toh lama kelamaan aku malah terbiasa dengan perasaan sendiri ini. Tak menutup kemungkinan jika aku akan merindukan saat aku bisa merengkuhnya.
Sekarang aku hanya bisa berharap dan membayangkan seandainya saja ada… entah esok apa yang akan terjadi padaku…
Sekarang ini masih saja menikmati kesendirianku. Dengan segala kesibukan ini, memang ketika aku memiliki kesibukan maka tak ada lagi tempat untuk memikirkan hal-hal seperti itu…
Hahahaha… rasanya memang aku sangat ingin tertaw untuk hal ini. Baru sekali ini. Aku berusaha sekuat tenagaku tetap saja aku belum bisa mendapatkannya. Nilai kuliah, aku bisa mendapatkan nilai yang bagus dengan berusaha belajar giat. Barang yang aku sukai, aku bisa mendapatkannya denagn menabung. Tapi untuk hal satu ini, aku sama sekali tak tahu bagaimana mendapatkannya. Usahaku selalu saja terpentok tembok..wakakakakaka. Yang ada adalah ketika aku merasakan bulir perasaan ini yang jelas pasti hanya lewat saja dalam hidupku, aku berusaha menatanya hatiku. Berusaha percaya jika aku bisa meraihnya. Namun pada ujungnya, aku hanya bisa terdiam saja ketika kepentok tembok patah hati.
Yups. Aku rasa aku ini sampai hapal benar deh klo aku sedang merasa suka dengan seseorang selalu terbiasa tahu akhirnya. Yaitu aku akan patah hati untuk kesekian kalinya.
Bodohnya aku ini adalah tetap saja aku menikmati ketika aku bersama rasa suka ini. Hahahahaha…. Lha dari pada mubazir, toh perasaan tak bisa dipaksakan. Yang aku tahu bahwa aku benar2 tak bisa mendapatkannya untuk saat ini. Dan aku makin masa bodoh dengan orang, entah imbasnya atau bagaimana. Aku menjadi sangat selektif. Yah kriteria yang sekarang lebih simple dari yang dulu awal aku suka dengan seorang pria.
Tak perlu benar aku memandang seseorang dari wajahnya. Tak perlu pula aku mendengarkan kata-kata manis nya. Tak perlu pula aku perduli dengan gombalan yang membuai hati. Hanya seseorang yang bisa membuatku nyaman…hahaha muna amat sih.. jelasnya ini criteria lebih matang. Aku ga memandang muka dia yang harus tampan atau badan nya yang harus bagus, olah ragawan atau apa. Yah yang jelas bukan kriteria anak ababil lagi lah.
Hahahahhaha….
Kenapa aku sampai berpanjang lebar membahasnya??
Ya jelas sakali karena aku sedang mengalami perasaan ini, dan aku ga mau sok yakin sih klo akhirnya aku akan kepentok tembok yang sama. Tapi setidaknya aku sedang menikmati menyukai seseorang, setidaknya aku juga sedang mengalami patah hati. Hahaha… memang aku belum membangun asa yang begitu tinggi dengan dia, tapi cukup menyurutkan langkahku untuk menikmati opium dari tuhan kali ini.
Dia adalah sosok dewasa dimataku. Baik umurnya dan sikapnya. Aku baru sekali ini merasa benar-benar berahadapan dengan seorang dewasa yang bisa membuatku tak bisa berkutik, sedikit demi sedikit tumbuh perasaan suka kepadanya.
Awalnya aku tak mau mengakuinya, hahahaha… aku begitu malu untuk mengakuinya, aku begitu tak mau aku mengakui aku jatuh hati kepada orang itu. Orang yang awalnya adalah orang yang sangat aku benci. Aku masih malu menagkui didepan teman-temanku, entah mengapa aku bisa malu!!! Sial banget!!
Ia orang yang mungkin akan acuh terhadap keberadaanku. Dia juga bukan orang yang bisa aku acuhkan keberadaannya. Hahahaha… aku rasa tak ada hal yang lucu yang bisa aku ceritakan tentang peasaanku yang ini. Aku menutup ceritanya hari ini. Mencuba mundur teratur ketika tahu lebih tak mungkin lagi aku bisa mendapatkannya bisa dekat dengannya atau lebih-lebih bersamanya.
Aku sudah kepentok tembok patah hati nih…
Tapi aku rasa untuk bisa mendapatkan opium yang satu ini perjuanganku menemukannya sangat berat. Mungkin aku akan mundur teratur untuk asa dan harapan bersamanya namun aku akan terus merasakan opium rasa yang memang sulit bagiku untuk melepaskannya, rasa suka ku bukan satu atau duahal yang mudah aku dapatkan. Hahaha aku egois ya. Kadang aku ini emang orang yang sangat sangat egois dalam beberapa hal.
Paling tidak aku masih bisa menikmati perasaan suka ini dulu… merena harapan bersamanya memang harus aku lakukan cepat atau lambat. Terkadang aku bertanya kepad tuhan, kapankah aku benar-benar bisa memilikinya???
Seiring dengan berjalannya waktu sering pula aku menanyakan hal ini. Hah… hanya ingin seperti yang lain…
Aku merasa terlalu kosong sekali….
Hal ini aku ungkapkan ketika aku melihat satu bab dalam hidupku. Bukannya mau hiperbolis sih, tapi aku pernah kok berbincang dengan seseorang yang menanyakan kapan aku mendapatkan pasangan hidup. Entah mengapa aku dengan santai menjawab, tuhan selalu membiarkan aku mencicipi perasaan suka tapi tak membiarkan aku bersentuhan dengan cinta. Lama sudah aku berharap mungkin sesuatu yang kosong bisa terisi. Tapi pada kenyataannya aku hanya bisa mencicipi rasa ini namun tak bisa mendapatkannya.
Tak pernah menyesali sih. Hanya merasa jengah ketika aku harus menutup rasa ini dengan perasaan lainnya. Aku selalu bersikap seolah tak membutuhkannya, awalnya sangat susah namun toh lama kelamaan aku malah terbiasa dengan perasaan sendiri ini. Tak menutup kemungkinan jika aku akan merindukan saat aku bisa merengkuhnya.
Sekarang aku hanya bisa berharap dan membayangkan seandainya saja ada… entah esok apa yang akan terjadi padaku…
Sekarang ini masih saja menikmati kesendirianku. Dengan segala kesibukan ini, memang ketika aku memiliki kesibukan maka tak ada lagi tempat untuk memikirkan hal-hal seperti itu…
Hahahaha… rasanya memang aku sangat ingin tertaw untuk hal ini. Baru sekali ini. Aku berusaha sekuat tenagaku tetap saja aku belum bisa mendapatkannya. Nilai kuliah, aku bisa mendapatkan nilai yang bagus dengan berusaha belajar giat. Barang yang aku sukai, aku bisa mendapatkannya denagn menabung. Tapi untuk hal satu ini, aku sama sekali tak tahu bagaimana mendapatkannya. Usahaku selalu saja terpentok tembok..wakakakakaka. Yang ada adalah ketika aku merasakan bulir perasaan ini yang jelas pasti hanya lewat saja dalam hidupku, aku berusaha menatanya hatiku. Berusaha percaya jika aku bisa meraihnya. Namun pada ujungnya, aku hanya bisa terdiam saja ketika kepentok tembok patah hati.
Yups. Aku rasa aku ini sampai hapal benar deh klo aku sedang merasa suka dengan seseorang selalu terbiasa tahu akhirnya. Yaitu aku akan patah hati untuk kesekian kalinya.
Bodohnya aku ini adalah tetap saja aku menikmati ketika aku bersama rasa suka ini. Hahahahaha…. Lha dari pada mubazir, toh perasaan tak bisa dipaksakan. Yang aku tahu bahwa aku benar2 tak bisa mendapatkannya untuk saat ini. Dan aku makin masa bodoh dengan orang, entah imbasnya atau bagaimana. Aku menjadi sangat selektif. Yah kriteria yang sekarang lebih simple dari yang dulu awal aku suka dengan seorang pria.
Tak perlu benar aku memandang seseorang dari wajahnya. Tak perlu pula aku mendengarkan kata-kata manis nya. Tak perlu pula aku perduli dengan gombalan yang membuai hati. Hanya seseorang yang bisa membuatku nyaman…hahaha muna amat sih.. jelasnya ini criteria lebih matang. Aku ga memandang muka dia yang harus tampan atau badan nya yang harus bagus, olah ragawan atau apa. Yah yang jelas bukan kriteria anak ababil lagi lah.
Hahahahhaha….
Kenapa aku sampai berpanjang lebar membahasnya??
Ya jelas sakali karena aku sedang mengalami perasaan ini, dan aku ga mau sok yakin sih klo akhirnya aku akan kepentok tembok yang sama. Tapi setidaknya aku sedang menikmati menyukai seseorang, setidaknya aku juga sedang mengalami patah hati. Hahaha… memang aku belum membangun asa yang begitu tinggi dengan dia, tapi cukup menyurutkan langkahku untuk menikmati opium dari tuhan kali ini.
Dia adalah sosok dewasa dimataku. Baik umurnya dan sikapnya. Aku baru sekali ini merasa benar-benar berahadapan dengan seorang dewasa yang bisa membuatku tak bisa berkutik, sedikit demi sedikit tumbuh perasaan suka kepadanya.
Awalnya aku tak mau mengakuinya, hahahaha… aku begitu malu untuk mengakuinya, aku begitu tak mau aku mengakui aku jatuh hati kepada orang itu. Orang yang awalnya adalah orang yang sangat aku benci. Aku masih malu menagkui didepan teman-temanku, entah mengapa aku bisa malu!!! Sial banget!!
Ia orang yang mungkin akan acuh terhadap keberadaanku. Dia juga bukan orang yang bisa aku acuhkan keberadaannya. Hahahaha… aku rasa tak ada hal yang lucu yang bisa aku ceritakan tentang peasaanku yang ini. Aku menutup ceritanya hari ini. Mencuba mundur teratur ketika tahu lebih tak mungkin lagi aku bisa mendapatkannya bisa dekat dengannya atau lebih-lebih bersamanya.
Aku sudah kepentok tembok patah hati nih…
Tapi aku rasa untuk bisa mendapatkan opium yang satu ini perjuanganku menemukannya sangat berat. Mungkin aku akan mundur teratur untuk asa dan harapan bersamanya namun aku akan terus merasakan opium rasa yang memang sulit bagiku untuk melepaskannya, rasa suka ku bukan satu atau duahal yang mudah aku dapatkan. Hahaha aku egois ya. Kadang aku ini emang orang yang sangat sangat egois dalam beberapa hal.
Paling tidak aku masih bisa menikmati perasaan suka ini dulu… merena harapan bersamanya memang harus aku lakukan cepat atau lambat. Terkadang aku bertanya kepad tuhan, kapankah aku benar-benar bisa memilikinya???
Seiring dengan berjalannya waktu sering pula aku menanyakan hal ini. Hah… hanya ingin seperti yang lain…
Aku merasa terlalu kosong sekali….