oke versi lanjutan dari kembang api *buset ni anak seneng amat bikin postingan kembang api*. Yang ini beda. Acara liat-liat kembang api sembari waspada kalo-kalo tu kembang api hendak menyambar kepala mungilku ini. Tiba-tiba “GUBRAK”,, dan seketika aku mencari keasal suara. Tahu kah anda,, apa yang aku temukan??? ini adalah sebuah wadah yang dibuat dari anyaman plastik, biasanya buat belanja ibu-ibu dipasar, namun ditempatku entah mengapa beralih fungsi sebagai tempat cucian kotor.

Benda itu sedang dalam posisi berguling,, sepertinya jatuh entah dari mana. Kenapa aku jadi horo ya pas liatnya,, soalnya jelas banget dalam ingatanku kalo tadi nggak ada benda itu disana. Mesti angin besar kan nggak mungkin ia jatuh ditempat (meja) yang tadinya nggak ada benda itu. Serta merta aku mengambil keranjang yang ternyata masih basah,, aku jadi bertanya dari mana ini kok bisa basah.

Lalu aku bawa turun,, mungkin saja tadi ada yang lupa mengembalikan kebawah. Dan pas aku turun, “Lho kok kamu bawa turun???” tanya bapak ku dengan heran. Aku juga heran kokm bapakku tahu mengenai benda ini, “lho lha tiba-tiba ada dibelakangku pak” kataku.

Yang bikin aku curiga adalah bapakku ketawa pas denger jawabanku. “weleh, tadi tak lempar dari bawah. Aku capek banget, jadi males naek tangga, trus tak lempar dari bawah” kata bapakku menerangkan. Sementara aku melongo saja,, garis bawahi kata lempar dari bawah,, gila ia melempar dari bawah ke lantai atas. “Kok nggak mengenai kamu ya???” kata bapakku.

*guling guling guling guling* siapa yang percaya coba, bapaknya sendiri bertanya kenapa lemparannya nggak mengenai kepala anaknya yang lagi di luar(lantai atas). “hampir kok, tapi untunge nggak kena” jawabku

“sana bawa keatas,, wong itu mau di jemur” kata bapakku.

Yah akhirnya dengan perasaan kaget dan tak percaya kalo bapakku mengharap suatu cerita lucu ketika lemparannya mengenai anaknya ini aku terpaksa mengembalikan tuh benda naek ke atas. Bapak kamu sungguh TERLALU.