suatu malam di kota ku....*halah sok pujitis*
yah setelah berputar putar ga jelas,, akhirnya daku baru sadar jika ini MALAM TAKBIRAN *bodohnya aku*


Aku menyusuri jalan-jalan dikota Solo ini,, Padat,, jelas lah,, namanya juga malam takbiran, pastilah ramai dengan khalayak
Setelah hampir nubruk-nubruk lalu merayap di jalan slamet riyadi juga menyusuri padatnya nonongan *aku selalu nggak suka jalan didaerah ini*
tibalah stres tiada kepalang,,
Lalu mampirlah ke sebuah restoran Fast Food *yang makanannya katanya ga sehat ituh*
Agak masih bergelombang rasanya,, padahal sudah nggak naek motor lagi lho
Pesan makanan yang bisa dimakan dan banyak


memilih tempat smoking area,, suara pawai kendaraan yang sebenarnya terjebak atau menjebakkan diri ditengah keramaian orang takbiran itu
Yang jelas sangat gaduh dan aduh bujugileeeee *bahasa yang aneh ini*
Sementara masih berbincang dengan lawan bicara didepan mata,, tertawa terbahak-bahak mengenai banyak hal
Mengenai kesadaran ku yang telat,, mengenai pertemuan dengan teman tadi di openspace
Mengenai hal-hal yang sederhana yang masih bisa aku perbincangkan dengan daya tangkap ku yang sedikit menurun gara-gara syock *sepenuhnya aku naek motor sendirian itu berada diantara phobia keramaian*

ya, hari itu sangat padat sekali jalannya *malas melirik kesana,,dari suaranya saja sudah terdengar,, pada pamer klakson kendaraan*
di tengah hingar bingar klakson itu,, aku masih bisa melihat betapa polosnya wajah manusia *bukan aku sumpah*
disisi restoran itu ada tempat buat maen anak-anak kecil, dan entah kenapa aku terbius untuk terus memandanginya
ya,, sumpah aku terpesona dengan polah tinggah lugu anak-anak
Bos aku masih konek diajak ngobrol meski aku sedang mengamati kegiatan anak-anak itu
Mereka bermain-main,, lalu aku tiba-tiba ingat betapa aku dulu juga seperi itu jika melihat pelorotan
Sangat terpesona,, apa lagi aku melihat anak yang katakanlah badannya besar namun masih dalam batas kata anak-anak itu girang setengah mati ketika melihat ada pelorotan, lalu beranjak mengacuhkan orangtuanya dan berhambur ke pelorotan.


begitulah yang aku lihat dan aku amati sepanjang aku di sana,, berbincang dan mencoba menikmati
Lalu,, aku melihat kejadian
Seorang anak yang girang setengah mati habis main seluncuran itu berlari kearah keluarganya. Gadis itu nampak nya benar-benar melihat keluarganya yang sedang duduk di daerah smoking area yang dekat dengan tempat ia bermain dan sedang mengamatinya. Ia berlari sekonyong-konyong kearah keluarganya, kelihatannya sasaran utama serangan pertama adalah ibunya. Lalu dengan kecepatan agak kencang untuk ukuran anak kecil itu ia mendekat, sambil berteriak

"IBUUUU"

*kan bener ibunya yang hendak ia serang*. Muka gadis itu sangat girang, seolah ia hendak bercerita panjang lebar tentang perjalanan seluncuran nya yang mengasyikkan itu,, Lalu

"GEJEDUGGGG"

,, memang tidak terlalu keras sih,, tapi mampu mementalkan kepala gadis kecil itu kebelakang, meski keseimbangannya masih dapat ia jaga *tapi keliatan muak syock dan sakit yang ditahan*.
Anak itu Menabrak KACA yang bening *jadi inget iklan, pelaku tabrakan klo di iklan kan kucing, kali ini anak kecil*
Anak itu nggak nangis,, ia tahu diri untuk memalukan keluarganya cukup dengan pede menabrakkan diri di kaca itu tanpa perlu menangis

Aku, aku hanya bisa menahan tawa,,
apa lagi klo ingat kejadian pas pesen makanan dengan mbak yang hiperaktif
Mbak yang masih sembat menari kecil(melompat2) saat meuju tempat ambil minum....pake ngepot pula pas kebablasan.....
Wakakakaa.....

haduh..haduh..