Pada tanggal 12 Desember 2008, dicetuskanlah komunitas bernama BENGAWAN, ini menurut para sesepuh Bengawan yang dengan setia menceritakan legenda terbentuknya komunitas blogger di kota Surakarta ini (hampir mirip hikayat atau dongeng ya). Bulan saya menuliskan ini adalah Desember, yap, bulan Desember, setahun donk. Tanggal 12 kemarin, Komunitas Bengawan genap satu tahun umurnya, sungguh muda nya **ini masih belum masuk umur berondong ya**. Tapi baru pada tanggal 19 Desember 2009 kemarin dirayakan. Acaranya berlangsung di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah jam 19.30 (ini waktu mulai acaranya).

Acara yang dihadiri oleh rekan dari Komunitas Blogger luar kota ini memang sederhana saja **sederhana tapi menyenangkan**.
Sebentar, saya sering lupa nama, komunitas lain yang bersedia mampir adalah dari Loenpia (bener ga ya nulisnya???) komunitas blogger dari semarang, TPC (bener ya ini???) dari surabaya (semoga bener__nanti aku ralat kalo salah). Well, kami berterimakasih kepada Komunitas Blogger Jogja, Hadiah ikan siwalan (gede banget tuh ikan) yang ternyata mainan DAKON **anak-anak bengawan suka main ikan nya__bukan dakonnya__wakakakakaka** masih saya simpen.

Terimakasih kepada rekan-rekan Bengawan yang telah datang dan dengan tega langsung saya tagih HTM nya. Juga buku-buku layak baca yang telah dan sudi di sumbangkan untuk perpustakaan umum di kampung. Bener-bener dah, nyetempelinya susah, terimakasih kepada Arit dan Nenden yang membantu stempel (siapa lagi ya yang bantu kemaren lupa__maaf ya lupa). Pertemuan awal sangat mirip dengan acara kondangan, salaman mulu, hahaha.

Ehem, acaranya, adalah ada pak Soedarmono ahli sejarah kota Surakarta yang ternyata Dosen ku sendiri, Dosen sastra__mungkin Pembantu Dekan juga **mahasiswa yang tidak taat**. Pertama, cerita bapak yang satu ini sungguh membuat tersepona (terpesona) apa lagi mengenai nama-nama wilayah di Surakarta a.k.a. Sesi pertama adalah sejarah kota Surakarta yang untuk saya sendiri bukan cerita baru, sudah cukup banyak orang tua yang cerita ini kepada saya.

Selebihnya sesi pertama ini saya berubah profesi dari pendengar menjadi BABU. Kenapa? Entah mengapa Saya, Aell, Indrahuazu tiba-tiba alih profesi jadi Laden **aku sekali aja nggak pernah mau ikut sinoman**. Oh ya, buat status plurk saya, tidak bermaksud protes kepada mbak Nenden dan Iyem lho, hanya saja saya masih bingung kenapa tiba-tiba berubah profesi. Sebenarnya mas Aell dan Indrahuazu juga mungkin berfikir sama, kenapa beralih profesi jadi Babu **hehehe istilah keren nya Laden dadakan**. Anda tahu kejahilan kami? Kami kelaparan, saya juga, dan membawa Tumpeng yang sudah di potong mendekat **letaknya sudah strategis** lalu dengan iseng sembari kelaparan, beberapa anak Bengawan makan tuh tumpeng **waduh aib ya...wakaka :)) :)) :))**. Yah, setelah sesi pertama yang dipotong dadakan karena sudah larut, maka kami makan bersama dulu, ambilnya prasmanan pula.

Lanjut, tamu yang dinantikan janjinya ternyata datang juga. Mbak Margie, si penulis Have Sip of Margarita, dengan rekannya **sudah tahu sekarang, namanya Firmansyah :)) :))**. Lalu acaranya, adalah mendengarkan pak Dosen bercerita lagi mengenai nama-nama di kota Surakarta ini. Kami melongo **ini menurut pengamatan saya, pada konsen** waktu beliau menceritakan mengenai asal nama Kentingan dan lambang Alun-alun atau lambang kota **lambang apa ya aku lupa**. Mengerikan membayangkan kulit punggung kita dikuliti dan di pajang. Dan sisanya maaf saya lupa, duh.

Oke, sesi berikutnya adalah foto-foto dan berbincang santai. Ngobrol dan ketawa bersama, persis kaya wedangan sih. Pulang pun larut seperti biasanya.

Oke....acaranya gituh saja sih. Tapi intinya bertemu dengan rekan-rekan Bengawan yang jarang muncul waktu wedangan itu sangat menyenangkan, apa lagi bertemu dengan Komunitas luar kota, dan tamu. Apa ya, saya tidak punya kata mutiara, hanya terimakasih untuk kerjasamanya kemaren serta kebersamaannya. Bagi saya, acara kemarin sudah menunjukkan rasa memiliki Bengawan. Acara kemarin bukan serta merta acara individu, namun acara bersama milik Bengawan **untung tak sampai menitikkan air mata, menitikkan keringat iya**.

nb: terimakasih untuk ayam nya, aku nggak jadi dimarahi pas pulang malam karena bawa oleh-oleh "AYAM GORENG" :)) :)) :))