cemburu atau ketakutan berlebih
10:19 PM
Cemburu, kata yang sangat lekat dan selalu berdampingan dengan Cinta. Merupakan kata yang membuat aku bertanya-tanya dalam hati. Pernah seseorang bertanya, mengapa ada perasaan cemburu yang tumbuh dihati manusia? Aku tak bisa menjawab dengan gamblang dengan pertanyaan retoris seperti ini, bagai menanyakan mengapa kita bernafas saja.
Sesungguhnya ini adalah perasaan yang alamiah bukan? Ketika perasaan saling tertarik itu menghinggapi dua insan manusia. Tapi, mungkin aku tidak mengalami dilematikanya jadi agak bingung menanggapinya. Akhir-akhir ini dihadapkan dengan curhat mengenai perasaan yang akarnya adalah kecemburuan.Yah, sebenarnya saya hampir akan terserempet imbasnya karena kecemburuan seseorang kepada kekasihnya dan orang-orang disekitarnya.
Ketika perasaan itu tumbuh dan berkecamuk, seorang yang biasa saja bisa berubah menjadi sangat protektif. Terkadang itu merugikan pasangannya dan lingkungan pasangannya juga. Seseorang pernah mengatakan kepada saya "Itu kan lumrah wis, secara aku ini kan pacarnya, jadi aku berhak memberitahu dia kearah yang benar." Aku hanya diam saja mendengarnya.Benarkah? Benarkah jika kita memiliki pacar kita harus sangat menjaganya, memberitahu dia sesuatu yang kita anggap tidak benar dikepala kita?
Aku juga manusia, aku juga bisa menjadi cemburu, tapi apa lantaran ikatan yang populer dengan kata pacaran itu bisa mengatasnamakan sebuah tindakan protektif yang berlebihan? Percuma sekali jika saya mengatakan ini kepada pasangan yang sedang dimabuk cinta,yah seringnya percuma, karena semua ini terletak pada kesadaran dan kedewasaan seseorang. Aku, tidak setuju dengan status ia adalah pacar kita maka kita berhak memproteksi dia ; berhak mengatur apa yang ia pakai dan bagaimana penampilannya ; berhak melarang ia bergaul dengan seseorang atau kelompok ; berhak memantau dia secara rutin *setiap15menit sekali* dengan pertanyaan yang menyudutkan dan detail ; berhak mengatur sikap nya agar "patut" dipandang khalayak umum ; berhak akan segala detail hidupnya.
*Ini pendapat saya ya, jika saya dapat orang seperti itu pasti sudah keluar sumpah serapah sepanjang jalan kepada dia*
Bukankah itu artinya hidup itu diatur dan di setir oleh seseorang? Apa sebenarnya hak seorang pacar hingga ia berhak akan mengatur dan memantau kita sepenuhnya? Bukankah dia bukan suami?
Yah, kolot mungkin aku. Ketika aku mengatakan bahwa yang berhak mengatur kita itu adalah suami, karena aku menganut faham jika orang yang berhak 80%hidup saya adalah suami saya. Selalu saya ingatkan kepada teman saya, jika tindakan protektif itu bukan hak dan kewajiban kita jika ikatannya hanya pacaran.
Tarik contoh simpel aja ya, jika kita diatur sedemikian rupa apakah kita mau dan bersedia? Jika jawabannya tidak mau karena itu sama aja mengekang dan membatasi hidup maka jangan sekali-kali berani mengatur pacar kita seperti itu.
Bagaimana jika kita diperlakukan seperti itu? Katakan saja dengan jujur dan dikala 2kepala sedang dingin jika kita tak mau diperlakukan seperti itu, katakan juga apa yang kita rasakan selama diatur seperti itu.
Terkadang itu katanya tak berhasil ketika kita mengatakan "aku takut kehilangan dia". Ouw, jawabanku selalu saja hebat dan kejam "tak mau kehilangan orang yang tak bisa menghargai hidup kita? bagus pertahankan dan jangan menangis didepanku lagi."
Selalu saja perdebatan hebat jika berhadapan dengan seseorang yang sedang tersiksa akan kecemburuan yang terlalu [ketakutan yang berlebihan] adalah pertanyaan bukankah kita yang punya hak 100% menentukan diri kita sendiri, bukankah kita yang memiliki kuasa penuh akan hidup kita??Percuma wis percuma jika itu bertemu dengan orang yang sedang kasmaran.
nb: aku sebenarnya geregetan kalo temanku menangis-nangis ia dilarang-larang pacaranya. Girl!!!! Kalo dari awal kamu tidak menunjukkan bahwa kamu punya kuasa penuh akan dirimu sendiri dan malah menunjukkan sisi patuhmu kepada dia, maka perlakuan itu akan berulang dan makin besar. *noh teorinya mudah bukan*
Sesungguhnya ini adalah perasaan yang alamiah bukan? Ketika perasaan saling tertarik itu menghinggapi dua insan manusia. Tapi, mungkin aku tidak mengalami dilematikanya jadi agak bingung menanggapinya. Akhir-akhir ini dihadapkan dengan curhat mengenai perasaan yang akarnya adalah kecemburuan.
Ketika perasaan itu tumbuh dan berkecamuk, seorang yang biasa saja bisa berubah menjadi sangat protektif. Terkadang itu merugikan pasangannya dan lingkungan pasangannya juga. Seseorang pernah mengatakan kepada saya "Itu kan lumrah wis, secara aku ini kan pacarnya, jadi aku berhak memberitahu dia kearah yang benar." Aku hanya diam saja mendengarnya.
Aku juga manusia, aku juga bisa menjadi cemburu, tapi apa lantaran ikatan yang populer dengan kata pacaran itu bisa mengatasnamakan sebuah tindakan protektif yang berlebihan? Percuma sekali jika saya mengatakan ini kepada pasangan yang sedang dimabuk cinta,
*Ini pendapat saya ya, jika saya dapat orang seperti itu pasti sudah keluar sumpah serapah sepanjang jalan kepada dia*
Bukankah itu artinya hidup itu diatur dan di setir oleh seseorang? Apa sebenarnya hak seorang pacar hingga ia berhak akan mengatur dan memantau kita sepenuhnya? Bukankah dia bukan suami?
Tarik contoh simpel aja ya, jika kita diatur sedemikian rupa apakah kita mau dan bersedia? Jika jawabannya tidak mau karena itu sama aja mengekang dan membatasi hidup maka jangan sekali-kali berani mengatur pacar kita seperti itu.
Bagaimana jika kita diperlakukan seperti itu? Katakan saja dengan jujur dan dikala 2kepala sedang dingin jika kita tak mau diperlakukan seperti itu, katakan juga apa yang kita rasakan selama diatur seperti itu.
Terkadang itu katanya tak berhasil ketika kita mengatakan "aku takut kehilangan dia". Ouw, jawabanku selalu saja hebat dan kejam "tak mau kehilangan orang yang tak bisa menghargai hidup kita? bagus pertahankan dan jangan menangis didepanku lagi."
Selalu saja perdebatan hebat jika berhadapan dengan seseorang yang sedang tersiksa akan kecemburuan yang terlalu [ketakutan yang berlebihan] adalah pertanyaan bukankah kita yang punya hak 100% menentukan diri kita sendiri, bukankah kita yang memiliki kuasa penuh akan hidup kita??
nb: aku sebenarnya geregetan kalo temanku menangis-nangis ia dilarang-larang pacaranya. Girl!!!! Kalo dari awal kamu tidak menunjukkan bahwa kamu punya kuasa penuh akan dirimu sendiri dan malah menunjukkan sisi patuhmu kepada dia, maka perlakuan itu akan berulang dan makin besar. *noh teorinya mudah bukan*
13 comments
jegyaaaaaaaaaar!!! pie jal
ReplyDeletekeduax dulu,
ReplyDeletebaca nanti bis subuhan..
turu sik..
Kalo udah ketemu orang yang begitu ya susah sih. Dipantau dan dikekang.
ReplyDeleteMasuklah dalam pikiran mereka. Dengarkan yang dia omongkan, jika sudah, berikan komentar2 Anda. Susah juga sih kalau sudah merasa benar. Mereka sebenarnya cuma pengen ada orang yang mendengarkan.. Ga perlu diberi masukan..
biasanya orang seperti ini kalau ada bukti dan udah kejadian baru sadar/mengerti
ReplyDeletemursid said...
ReplyDeletekeduax dulu,
baca nanti bis subuhan..
turu sik..
-------------------------------
Njiaaah.... malah ditinggal turu ik
ardian eko said...
ReplyDeleteSusah juga sih kalau sudah merasa benar. Mereka sebenarnya cuma pengen ada orang yang mendengarkan.. Ga perlu diberi masukan..
----------------------------------------
Ya capek juga sih kalo yang diomongin tuh berbenturan dengan apa yang dipikiran kita... T_T
rudis said...
ReplyDeletebiasanya orang seperti ini kalau ada bukti dan udah kejadian baru sadar/mengerti
----------------------------------------
Biasanya.... aku pernah menemui orang yang tidak biasanya, udah kejadian juga tetep aja dia ngeyel kalo dia itu nggak salah sama sekali. Dan juga tidak mau sadar Alasan pacarnya pergi itu karena sikap overprotect dia...ini nggak cuma sekali aku temui
tak bookmark sek *melu melu mursid*
ReplyDeletedidut said...
ReplyDeletetak bookmark sek *melu melu mursid*
-----------------------------------------------
haduhhhhh
ini kan dari sudut pandang cewek...
ReplyDeletedari sudut pandang cowok mungkin akan beda...
beda apanya ya? hehehe...
"sambal terasi dimakan kambing
permisi mau nerusin blogwalking..."
@yos yang mana yang sudut pandang cewek nya??? In this problem ya, aku memberi contoh tuh malah sipelaku yang jealous adalah kebanyakan cowok. Ada juga yang cewek sih :)) :))
ReplyDeleteAkhir2 ni sering denger kalo yang berlebihan itu ndak bakal baik.
ReplyDeletetermasuk juga cemburu, palagi kalo cemburu buta haha.
terlalu cemburu kadang bisa bermakna tidak percaya sama pasangan loh.
@triunt he.hhehehe...iya itu tak baik bagi kesehatan jiwa
ReplyDelete