pertanyaan mengenai perasaan

1:46 PM



Pernah teman saya bertanya, “mengapa dia memilih saya?”. Saya hanya diam saja mendapati pertanyaan yang pernah juga saya ajukan kepada diri sendiri. Mungkin untuk kasus ini, saya tidak bisa berargumen terlalu banyak. Sebelum sempat menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada pasangannya namun dilontarkan kepada saya ini, sempat menata perlahan-lahan ingatan saya mengenai perasaan-pertanyaan-keinginan-ikatan-problem dia-kondisi-dan rasio.
Hingga akhirnya saya membalik pertanyaan itu kepada diri saya dulu, kenapa saya memilih pasangan saya. Yah, sebelum kita bertanya mengapa ia memilih kita, mungkin pertama adalah menanyakan mengapa kita memilih dia.
Hal wajar sekali ketika kita dalam satu kondisi bermasalah dan memenuhi otak kita dengan pertanyaan absurd seperti ini.
Saya hanya menjawab dengan sedikit menatanya. “Ketika kita berumur seperti ini, wajar saja jika pandangan kita memilih pasangan sudah bukan hanya ‘saya ingin punya pasangan yang asik’, namun kita akan lebih men-scan orang berdasarkan kebutuhan akan rencana masa depan. Memang cantik itu banyak, mencari yang cantik dan tampan itu benar jika tiada habisnya. Jika patokan kita adalah menata rencana mencari pendamping hidup, maka kita akan mencari seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan kita non fisik, kebutuhan absurd kita.
Butuh waktu lama untuk menjawabnya, jawaban ini mungkin bukan jawaban yang memuaskan atas keraguan teman saya. Yah, saya bukan pasangannya, saya hanya mereka-reka saja.
Kebutuhan akan rekan hidup, bukan hanya rekan berbahagia, atau rekan yang kita butuhkan untuk menutup duka kita. Hidup berpasangan itu tak hanya membutuhkan tampilan fisik saja. Kita akan lebih membutuhkan orang yang mengerti kita, dari pada orang yang menatap fisiknya lebih penting dari pada perasaan kita. Mungkin dari kebutuhan absurd itu ada semua padamu.
Hahaha, dokter cinta ini hanya bisa mereka-reka saja bagaimanakah pikiran pasangannya. Yang saya tahu, tidak ada satu hal yang salah atau yang benar dalam hal ini, yang ada adalah pilihan dalam menjalani hidup. Benar atau salah, semua itu proses yang akan berlangsung dihidup kita. Sekalipun kita menginginkan tidak bertemu dan mengenal orang ini dengan masalahnya, saya percaya jika kita akan dipertemukan dengan orang yang berbeda dan masalah yang sama.
Wakaakkakakakakakakkaa…… ngelantuuuuur…wakakakakka

You Might Also Like

4 comments

  1. Tuhan tidak pernah salah memberikan yang terbaik baik kita !
    salam.

    ReplyDelete
  2. @atmo, iya mas, tidak pernah salah

    ReplyDelete
  3. gyahahahah.....memang terbaik untuk semua orang mas ciwir

    ReplyDelete

Powered by Blogger.

Press